Mungkin, ada segelintir orang yang nyeletuk "Hari gini masih ada yang berseragam pramuka," mungkin bagi sebagian pencinta pramuka hanya bisa megelus dada. Mengelus dada karena iba hati, kasihan kepada orang tersebut yang pasti tidak tahu menahu tentang Gerakan Pramuka. Lebih dari itu, mereka tidak memahami "roh" Gerakan pramuka.
Meskipun demikian, kita tidak perlu marah mendengar celtukan sinis tersebut. Kita berpikir positif saja. Barangkali celetukan tersebut muncul karena orang tersebut melihat gugus Depan yang kurang menampilkan jati dirinya. Memang, harus diakui disamping banyak gugus Depan yang pantas di acungi jempol, pastilah ada satu atau du Gugus Depan yang kurang memahami harapan.
Di era globalisasi seperti sekarang ini tidak dapat dipungkiri gerakan pramuka menghadapi rintangan dan tantangan dari nilai - nilai kehidupan masyarakat yang berubah dan berkembang.
Untuk hal itu, banyak hal yang harus dilakukan untuk menjawab tantangan tersebut.
Meningkatkan upaya - upaya agar Gerakan Pramuka tetap menggairahkan, dengan tujuan para Pramuka memiliki karakter yang luhur, rukun, percaya diri, tidak gagap teknologi, dan pada saatnya menjadi generasi penerus pembangunan bangsa yang handal dan berakhlak mulia.
Langkah - langkah tersebut antara lain adalah:
- Pembina Pramuka harus selalu meningkatkan diri, meemgang motto "Belajar Seumur Hidup", sehingga disamping mengahayti roh, jiwa pramuka, juga sungguh mahir mengemban tugas yang luhur dan mulia.
- Para pelatih pembina pun senantiasa meningkatkan atau di tingkatkan kehandalannya sehingga sunguh - sungguh menjadi pelatih yang di mumpuni, dilandasi jiwa pramuka yang ebnar - benar mendarah daging.
- Latihan - latihan pramuka harus memiliki daya tarik dan daya pikat peserta didik. gugus depan - gugus depan yang handal, pastilah menerapkan latihan yang menarik
Keterampilan melintasi alam (Outbound) sebagai sarana pembentukan karakter dan medan latihan kepemimpinan yang harus ditingkatkan kualitasnya.
mantap
BalasHapus