Peraturan - peraturan di sekolah hendakanya di rumuskan dengan melibatkan siswa dan guru. Sehingga rasa memiliki terhadap peraturan tersebut akan lebih memiliki.
Namun, tetap ada sesuatu yang harus diperhatikan dalam pembuatan peraturan model ini. Jangan sampai sekolah kehilangan visi dan misi sekolah sebagai lembaga pendidikan.
Karena, model demokrasi murni akan sangat mungkin melahirkan "Pemufakatan Kaum Maling". Ibarat kata, bila semua warga di sebuah kampung adalah para pencuri atau maling, maka peraturan yang tegak disana adalah peraturan kaum maling.
Nah, dengan demikian sebelum memulai musyawarah. Sebaiknya guru dan kepala sekolah harus merumuskan kesepakatan khusus sebelumnya. Harus ada poin - poin penting yang merupakan "harga mati", sebelum musyawarah tersebut di mulai.
Nilai - nilai yang merupakan harga mati adalah nilai - nilai yang bersumber dari Al Qur'an dan hadist.
Jadi, pilih yang mana? Bersikap Otoriter dan ditakuti sama murid - murid. Atau Demokratis dengan berdasar nilai - nilai yang bersumber Al Qur'an dan Hadist. Demikianlah postingan kali ini Jajal-SEO bagikan, demi menunjang postingan sebelumnya yang menjelaskan Cara Menjadi Guru teladan.
0 Response to "Tidak Otoriter, Tidak Pula Terlalu Demokratis"
Posting Komentar
1. Berkomentarlah yang relevan dengan tulisan diatas
2. Harap Jangan Mencantumkan Live Link
3. Jika anda memfolow blog ini beritahukan admin di Fb An Erwan83, agar admin memfolback anda.
Komentar dan Follow anda sangat berarti buat Blog ini